Junior Yusuf 'Aidh al-Qarni adalah sebuah nama pena, tentu saja, satu nama pena terbaik yang pernah aku buat dan pakai. Adakah makna khusus di balik nama itu? Um . . . , coba aku pikir. ^_^ Well, jawabnya adalah 'ya' dan 'tidak'. 'Ya' jika kamu hanya sekedar bertanya tentang apakah nama itu memiliki makna khusus, dan 'tidak' jika kamu memintaku untuk menjelaskannya secara gamblang. Namun satu hal yang pasti, yang mungkin orang lain sudah banyak yang tahu jika mereka merupakan bagian dari Komunitas Pecinta Buku Bacaan Bermutu, nama belakang dari nama penaku, 'Aidh al-Qarni, adalah nama dari seorang penulis buku motivator fenomenal La Tahzan / Jangan Bersedih / Don't Be Sad, salah satu buku bacaan favoritku, begitu pula pada penulisnya. Dan satu hal yang mungkin kamu perlu tahu, buku berjudul La Tahzan ini adalah satu-satunya buku favoritku yang belum pernah aku baca secara utuh sejak pertama kali aku menerimanya dari Bunda sebagai hadiah pada suatu malam di bulan Juni 2008 silam. Benar-benar aku baca hanya ketika aku sedang galau.
Aku ingin menjadi seorang penulis, seorang penulis yang terkenal dan diakui secara luas, tentu saja. Menjadi seorang penulis adalah cita-cita sejak lama, namun belum juga kesampaian hingga kini. Um . . . , entah kenapa. Mungkin karena aku kurang berusaha, kurang wawasan, kurang keberanian dan kepercayaan diri untuk kasih tunjuk karyaku ke orang lain, atau kurang-kurang yang lain. Mungkin.
Dengan menggunakan nama Junior Yusuf 'Aidh al-Qarni, sebuah nama pena yang terkesan lebay untuk ukuran seorang pemula sebenarnya, aku harap upaya pemetaanku untuk menjadi seorang penulis akan semakin jelas. Well, meskipun sebagai permulaan aku hanya berani memamerkannya sebatas pada halaman sebuah blog, siapa tahu upaya sederhana ini akan cukup ampuh untuk kasih tunjuk ke orang banyak bahwa aku ada. Ya, menututku pribadi, pengakuan akan keberadaan itu penting, terlebih bagi seorang pemula amatir yang frekuensi karyanya masih nol sepertiku. ^_^ Atau mungkin juga aku salah. Haha entahlah.
Kutu buku. Di masa lalu itu adalah julukanku. Dan aku tidak pernah berkeberatan, tentu saja. Karena pada kenyataanya aku memang menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanak dan remajaku dengan banyak-banyak membaca novel dan komik.Selama masa itu, sebenarnya keinginan untuk menjadi seorang penulis sudah ada, namun dengan sudut pandang yang benar-benar lain jika dibandingkan dengan sekarang, 'hanya sekedar ingin menulis' dan tidak lebih. Jika ada karyaku yang benar-benar nyata, yang cukup banyak orang tahu dan mengapresiasinya dengan cukup baik, maka itu adalah sebuah tulisanku yang mereka beri judul 'MENJELANG UAN' yang pernah dimuat oleh majalah sekolahku ketika aku masih duduk di kelas 12 dulu. Suka dan tidak suka, tanggapan yang bagiku teramat sangat memuaskan. Dan bisa juga dikatakan bahwa mungkin itu adalah kali pertama aku mendapatkan upah dari menulis. Tidak banyak memang, tapi yang pasti aku senang. ^_^ Haha
Dewasa ini, tepatnya sejak aku tinggal menetap di Kota Malang pada pertengahan bulan Maret lalu, aku masih suka baca meskipun tidak sehiper dulu, paling tidak satu judul untuk seminggu, yang aku ambilkan dari sela-sela waktuku di tengah kesibukan sebagai seorang waiter. Ada sebuah toko rental buku-buku bacaan jadul deket kosanku. Dengan tarif sewa yang murah dan aturan yang super duper longgar, meskipun dengan pelayanan yang kurang asik, meminjam buku adalah aktivitas mingguan yang cukup menyenangkan, dan yang penting bisa baca tanpa harus beli. ^_^ Haha hemat hemat
BelajarMenulis.Com. Untuk sementar ini, itu adalah situs referensi utamaku dalam belajar menulis. Cukup membantu, atau teramat sangat membantu lebih tepatnya. Well, belajar menulis secara otodidak. Perumpamaan tentang seorang anak laki-laki di atas puncak pohon. Ah, banyak yang aku belum mengerti dah harus segera aku pelajari.Ya, harus, harus, dan harus.
Menulis untuk menghasilkan uang sebagai pendapatan tambahan demi menyokong kehidupan (-ku dan orang-orang yang aku sayangi ). Apakah aku salah jika memiliki tujuan hidup dengan kesan materialistis semacam itu? Well, karena aku pribadi berfikir bahwa . . . . , uang mungkin bukan segalanya, namun banyak hal bagus yang bisa kita dapatkan dengan adanya uang yang cukup di tangan, itu kenyataan. Aku, mungkin karena pengaruh didikan keluargaku yang menekankan tentang betapa uang bukan segalanya, dulu secara lugu aku berfikir bahwa dalam hidup kita cukup melakukan apa yang kita sukai, apa yang kita ingin lakukan, dan beberapa kewajiban umum seperti belajar dan sekedar bekerja. Tapi sekarang lain, sudut pandangku yang sekarang lain samasekali jika dibandingkan dengan dulu. Uang, uang, dan uang. "Much Money For Better Life". Ah, aku tahu itu menyedihkan. Tapi aku nggak mau munafik. Aku adalah tipikal yang jujur sesuai kadarnya. ^_^ Haha, konyol sekali.
Tapi memang tak melulu tentang uang. Well, mungkin semacam pembuktian. Hasrat untuk kasih tunjuk ke orang-orang bahwa aku bisa menjadi sesuatu, bisa menggapai sesuatu yang aku inginkan, dan bukannya benar-benar tidak berguna sebagaimana para kolegaku sering bilang. ^_^ Haha, bayangkan saja, seorang Supervisorku sampai memanggilku dengan julukan Patrick ( Ingat tokoh kartun Patrick Star pada serial kartun SpongeBob? ), dan pernah juga beberapa kali menyatakan dengan terbuka tentang betapa lambatnya aku dalam memahami sesuatu. Ah, yang benar saja. ^_^ Selain itu hobbi membacaku dikatakan sebagai hobbi konyol yang tidak menghasilkan. ^_^ Benar-benar keterlaluan.
Itulah mungkin kenapa aku ingin menjadi seorang penulis, seorang penulis yang terkenal dan diakui, tentu saja. Aku ingin buktikan pada semua orang, terutama kepada mereka yang kerap mencemoohku, bahwa aku bisa. Yeah, I can do and be anything I want haha, atau lebih kerennya Hu'uh aku iso dadi opo wae sing tak karep *) Bhs jerman wkwkwkwk
Nah, dukung aku ya!!!
Dan dengan tanpa rasa sungkan, aku akan tulis nomor ponselku di sini, nomor khusus tentu saja, berharap dengannya ada yang cukup berbaik hati untuk memberi bimbingan dan jalan. Well, kuncinya dalah teman, teman, dan teman. Semakin banyak teman = semakin banyak kemudahan. Percaya atau tidak, aku bertahan hidup dengan cara itu sejak menginjakkan kaki di Kota Malang, suka atau tidak suka.
087752737371
Sebagai perkenalan aku rasa itu cukup. Sangat singkat memang, tapi lumayanlah daripada tidak samasekali.
Oh iya, nama asliku Tisna Ady Tanamal, mungkin kamu sudah tahu. Bersia 22, seorang cowok, ntuk saat ini tinggal di Kota Malang.
Oke, samapai jumpa lagi, Teman-teman!
BONUS BUAT KAMU
Snow on the Sahara (di beberapa negara diberi judul Anggun)
adalah album studio pertama Anggun dalam bahasa Inggris. Album ini
dirilis pada tahun 1998 di 33 negara, dengan dua single andalan, yaitu
"Snow on the Sahara" dan "A Rose in the Wind". Album ini juga dirilis
dalam edisi berbeda di Amerika Serikat dengan "Life on Mars" sebagai
single promosi. Di Indonesia, versi Anggun dirilis dengan
tambahan sebuah lagu berbahasa Indonesia berjudul "Kembali" dan sebuah
lagu berbahasa Perancis, "Au Nom de la Lune", menggantikan "By the
Moon". Sementara di Malaysia awalnya yang beredar di tahun 1998 adalah
versi internasional, namun karena singel "Kembali" mendapat sambutan
hangat di Malaysia, album versi Indonesia dirilis ulang di Malaysia
tahun 1999. Album ini juga dirilis di Jepang dengan bonus tiga lagu
berbahasa Perancis yaitu "La neige au Sahara", "La Rose des Vents",
dan "De Soleil et D'Ombres". Sementara Single pertama dalam album ini,
"Snow on the Sahara" sukses menjadi hits besar. Single ini berhasil
mencapai peringkat 1 di Italia, Spanyol, dan beberapa negara di
Asia-Eropa, serta menjadi single tersukses Anggun hingga saat ini.
"Snow on the Sahara" juga tercatat sebagai single artis Asia yang
untuk pertama kalinya mencapai Top 20 di Billboard, Amerika (#16). Di
Inggris, single ini juga masuk ke dalam Top 5 UK Club Chart.
LAGU
Lagu "Snow on the Sahara" diciptakan dan diaransemen oleh komposer Erick Benzi, selanjutnya lagu ini diadaptasikan ke bahasa Inggris oleh penulis lagu Nikki Matheson. Lagu bergenre World Music ini awalnya dirilis dalam versi bahasa Perancis berjudul "La neige au Sahara" pada album Au nom de la lune di tahun 1997.
Lagu ini memiliki dua versi video klip. Video klip pertama direkam di Bali tahun 1997, menampilkan sosok Anggun dengan kekasihnya dalam sebuah ritual upacara kuno. Sementara video klip versi kedua direkam di tahun 1998, menampilkan Anggun dalam sebuah rumah tua dengan furnitur-furnitur antik serta Anggun bernyanyi dengan background es berwarna biru. Video klip versi kedua tidak terlalu komersil dan ditayangkan di stasiun TV di Amerika Serikat.
Snow on the Sahara ini merupakan hits Anggun yang paling fenomenal. Lagu inilah yang berhasil membawa Anggun menuju kancah musik internasional. Lagu ini berhasil memasuki tangga lagu di berbagai belahan dunia dan tercatat merupakan salah satu hits besar di tahun 1998 hingga 1999. Lagu Snow on the Sahara ini kemudian dirilis kembali dalam berbagai album kompilasi internasional, diantaranya Fantastic Female (dirilis oleh MTV Asia tahun 1999), Top of the Pops - The Best of '99 (dirilis oleh Sony UK tahun 1999) serta 2 album kompilasi produksi Jerman Das Album der Megasongs Vol. 7 (WEA '99) dan The Music of the World (OW99).[1] Di dalam album-album kompilasi internasional tersebut hanya Anggun-lah satu-satunya penyanyi non-Eropa dan non-Amerika. Di tahun 1999, lagu ini digunakan sebagai soundtrack promosi Swatch, sebuah jam tangan terkenal dunia asal Swiss. Di tahun 2004, lagu ini kemudian juga di-recycle oleh penyanyi kenamaan Sarah Brightman dalam albumnya, Live from Las Vegas.
"A Rose in the Wind" adalah singel kedua Anggun dari debut album Snow on the Sahara. Singel ini merupakan lagu pertama Anggun yang direkam dalam 3 bahasa. Selain versi bahasa Inggris, singel ini juga dirilis dalam bahasa Perancis berjudul "La rose des vents" di album Au nom de la lune serta dalam bahasa Indonesia berjudul "Kembali" pada album Anggun edisi Indonesia & Malaysia. Lagu ini diciptakan dan diaransemen oleh Erick Benzi serta diadaptasikan ke bahasa Inggris oleh Nikki Matheson. Selain itu Anggun juga menyelipkan beberapa lirik berbahasa Indonesia ke dalam lagu ini. Uniknya, di lagu ini ditemukan bunyi-bunyian instrumen tradisional Indonesia, seruling di bagian awal dan tengah lagu. "A Rose in the Wind" juga menjadi lagu terfavorit Anggun di album pertamanya.
"Dream of Me" adalah singel ketiga Anggun dari album Anggun (edisi Jepang dari album Snow on the Sahara) di tahun 1998. Singel ini hanya dirilis di Jepang dan tanpa disertai dengan video klip. Sayangnya, singel ini gagal di pasaran Jepang dan tidak mampu meraih kesuksesan yang diharapkan.
"Life on Mars" adalah singel karya Anggun dari debut album Snow on the Sahara. Lagu ini merupakan single promosi Anggun di Amerika Serikat dan hanya dirilis di Amerika saja. Lagu ini merupakan lagu recycle dari penyanyi kawakan David Bowie.
01. Snow on the Sahara - Unduh
02. Le Depart - Unduh
03. Over their walls - Unduh
04. On the breath of an angel - Unduh
05. A rose in the wind - Unduh
06. Gita - Unduh
07. Memory of your shores - Unduh
08. My sensual mind - Unduh
09. Blanca - Unduh
10. Valparaiso - Unduh
11. Selamanya - Unduh
12. By the moon - Unduh
13. Pluies - Unduh
14. Dream of me - Unduh
15. Secret of the sea - Unduh
16. Life on mars - Unduh